Dr Arden Simeru, 318 SMK di Provinsi Riau Terapkan Pembelajaran Berbasis Teaching Factory dan Fleksibilitas Pengelolaan Keuangan
SCN | PEKANBARU -- Tantangan terberat bagi Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) saat ini menjadi konsentrasi bagi kepala sekolah dan tenaga pengajar SMK di Provinsi Riau, baik SMK swasta maupun SMK Negeri.Goyang bersambut sangat diresfon positif dari kepala sekolah dan tenaga pengajar. Berbagai upaya telah dilakukan pihak sekolah, lewat materi pembelajaran, kegiatan ekstra kurikuler, praktek lapangan bahkan menjalin mitra terhadap dunia usahawan.
Tidak hanya sekolah Negeri yang pro aktif dalam menyelenggarakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas siswa mereka, tidak mau ketinggalan sekolah swasta juga ikut beraji baku berlomba-lomba bersaing dalam mencerdaskan anak bangsa, ucap Dr Arden Simeru ( kepala bidang SMK Disdik Riau )
Diakuinya, saat ini potensi Satuan Pendidikan jenjang SMK di Provinsi Riau telah mengalami perkembangan yang sangat ketat. Dari jumlah 318 sekolah SMK di Provinsi Riau, dengan rincian 139 SMK berstatus Negeri dan 179 sekolah SMK berstatus sekolah swasta bersaing ketat dalam proses belajar mengajar.
Saat ini kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Riau melalui bidang Pembinaan SMK menyampaikan " untuk mensukseskan program bekerja , Melanjutkan dan Wirausaha, satuan Pendidikan jenjang SMK melalui pengembangan SMK Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD) untuk peningkatan produktifitas satuan pendidikan SMK dalam menghasilkan produk barang dan jasa, implementasi pembelajaran berbasis Teaching Factory dan Fleksibilitas Pengelolaan keuangan saat ini terdapat 21 SMK provinsi Riau sudah berstatus BLUD.
" Harapan kita kedepannya sekolah SMK Negeri dan sekolah SMK swasta dapat bersaing untuk mencerdaskan anak bangsa. lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak hanya berpedoman dengan ilmu formal sesuai dengan kurikulum saat ini. Namun sekolah SMK swasta maupun Negeri dapat membina siswa untuk dapat berwirausaha dan terserap dalam bursa kerja, baik di perusahaan yang berskala besar maupun dunia usaha lainnya yang pada prinsifnya siswa memiliki keahlian/skill tersendiri.
" Lulusan sekolah menengah kejuruan ini bisa kita kategorikan terbagi dalam tiga kategori, yaitu ada yang melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi, bagi yang berminat dan tidak terlepas dari faktor ekonomi orangtua, kedua siswa dapat terserap dalam dunia kerja dan berwirausaha.
" Harapan saya kedepannya pihak sekolah SMK dapat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak perusahaan dan menjalin mitra kerjasama, paling tidak siswa dapat di kirim untuk menambah ilmu praktek kerja lapangan saat magang. Namun tidak tertutup kemungkinan pihak sekolah lebih menjalin kerjasama kepada pengusaha atau badan usaha agar kelak anak yang mendapatkan kesempatan magang bisa direkrut untuk diberikan kesempatan bekerja di perusahaan tersebut.Tantangan yang lebih spesifik lagi, pihak sekolah lebih dominan agar siswa lebih diarahkan pada dunia usaha atau berwirausaha, ketika kelak mereka lulus dari sekolah tersebut.
"Jumlah lulusan yang masuk ke dunia kerja sudah cukup baik, serapannya tahun ke tahun terus meningkat dan keterserapan pekerjaan dari lulusan sekolah menengah kejuruan semakin membaik pula. Perkiraan kurang lebih sekitar 50 persen sudah terserap di dunia kerja," tuturnya.
Bahkan dalam pengembanganNegeri.Giyang keterampilan peserta didik tingkat sekolah menengah kejuruan ada 10 bidang keahlian yang akan terus ditingkatkan, agar kualitas, kompetensi siswa sekolah menengah kejuruan semakin lebih baik lagi.
"Dengan ini dapat menunjukkan bahwa sekolah menengah kejuruan mampu serta hebat, kami akan dorong seluruh potensi yang ada di sana agar sesuai dengan bidang keahliannya. Sehingga banyak siswa dan siswi yang mampu terserap industri serta dunia kerja.
Menurut Arden, ada sejumlah program pengembangan sekolah menengah kejuruan seperti pengembangan SMK berbasis industri, penguatan persiapan program magang luar negeri, peningkatan kompetensi dan sertifikasi bahasa asing, pembelajaran SMK berbasis industri, SMK yang mengembangkan proyek kreatif dan kewirausahaan.Kami sangat yakin talenta-talenta di sekolah menengah kejuruan ini mampu berkompetisi dan masuk ke industri.
Disdik Riau berharap kedepannya mari kita bergandengan tangan untuk tetap berprestasi dan meningkatkan proses belajar mengajar demi untuk membuahkan anak bangsa yang kreatif cerdas dan siap pakai, tuturnya kepada awak media.(ril)
Komentar Via Facebook :