Meresahkan, Dishub Pekanbaru Akan Aktifkan Posko Simpang Garuda Sakti Pantau Gepeng

SCN | PEKANBARU - Keberadaan gelandangan, pengemis (gepeng) di persimpangan Jalan Garuda Sakti- HR Soebrantas dinilai masyarakat sudah sangat meresahkan.
Gepeng yang ada di persimpangan itu disebut kerap mematikan lampu lalu lintas, dengan tujuan untuk mendapatkan sejumlah uang dari pengendara. Modus yang dilakukan, mengatur arus kendaraan yang terjebak macet akibat matinya lampu.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Sunarko, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut tidak menampiknya. Ia menyebut, akan memanfaatkan pos yang ada di persimpangan Jalan HR Soebrantas- Garuda Sakti.
"Disana ada posko untuk melakukan pengawasan. Dapat difungsikan untuk mengawasi lalu lintas kendaraan dan juga gelandangan dan pengemis. Kita akan lengkapi fasilitasnya terlebih dahulu," ujar Sunarko, Kamis (24/7/2025) sore.
"Posko itu nantinya dapat digunakan oleh instansi terkait untuk melakukan pengawasan dan juga istirahat. Baik oleh Satpol PP, Dinas Sosial Kota Pekanbaru dan juga kepolisian. Kita lengkapi fasilitasnya terlebih dahulu, target kita dalam waktu dekat sudah bisa difungsikan," kata Sunarko.
Ditempat berbeda, Kepala Dinsos Kota Pekanbaru, Dr H Idrus M.Ag menegaskan, pihaknya rutin melaksanakan penertiban gepeng dan manusia silver di setiap persimpangan lampu merah. Dan juga sudah menindaklanjuti keresahan masyarakat terkait keberadaan gepeng di persimpangan Jalan HR Subrantas-Jalan Garuda Sakti.
"Masalah gepeng di simpang Garuda Sakti itu, kita Dinas Sosial bekerjasama dengan Satpol PP dan juga dibantu oleh Dinas Perhubungan. Kedepannya, kita dengan DP3APM terkait masalah anak, kita juga akan melaksanakan operasi bersama," kata H Idrus.
Disampaikan H Idrus, operasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dilakukan dari pagi hingga tengah malam.
"Razia kita itu ada jamnya. Pagi juga ada, seperti jam 09.00 WIB, kemudian siang jam 11.00 WIB, kemudian jam 14.00 WIB, kemudian sore, kemudian malam dan tengah malam. Kami itu mencari manusia silver pada tengah malam, karena informasinya juga meresahkan," jelasnya.
H Idrus tak bosannya mengimbau masyarakat agar tidak menyalurkan sumbangan di jalanan.
"Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyalurkan infaq, sedekahnya dijalan, tapi salurkanlah ke tempat-tempat resmi seperti baznas atau lembaga sosial lainnya," tutupnya.
Sebelumnya, salah seorang warga Jalan Garuda Sakti, Desi, mengungkapkan keresahannya terkait keberadaan gepeng di persimpangan lampu merah Garuda Sakti.
"Keberadaan mereka (Gepeng) sudah meresahkan. Lampu merah di sana sering dimatikan. Itu cara mereka untuk mencari uang (mengatur lalu lintas kendaraan). Itu membahayakan bagi pengguna jalan," ungkap ibu rumah tangga ini.
Hal senada disampaikan Yono. Dirinya berharap dinas terkait rutin melakukan penertiban di lokasi tersebut.(rl)
Komentar Via Facebook :