Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Politeknik Negeri Bengkalis Gelar Seminar Legislatif untuk Tingkatkan Literasi Politik

SCN | Bengkalis–Sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap proses legislatif dan mendorong partisipasi aktif dalam isu-isu publik, organisasi Majelis Perwakilan Mahasiswa  (MPM) Politeknik Negeri Bengkalis sukses menyelenggarakan Seminar Legislatif. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu 17 Mei 2025, pukul 08.00 WIB di kampus Politeknik Negeri Bengkalis.

Puluhan mahasiswa dari berbagai tiap delegasi organisasi mahasiswa antusias mengikuti seminar yang menghadirkan Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Johny Custer,  Bapak Muhammad Isa anggota DPRD Komisi IV sebagai narasumber 1 dan Juanda Ardiansyah mahasiswa alumni Politeknik Negeri Bengkalis yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Tahun 2022 di Politeknik Negeri Bengkalis sebagai narasumber 2, ahli di bidang legislatif dan kebijakan publik. Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Johny Custer, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bapak Muhammad Isa sebagai narasumber. Ia menyebut Bapak Muhammad Isa sebagai sosok yang sangat berpengalaman dalam bidang pendidikan dan memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan Polbeng, terutama sejak kampus tersebut masih berada di bawah naungan Yayasan Bangun Insani sebelum menjadi perguruan tinggi negeri. Ia berharap, materi yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Isa dapat menjadi tambahan wawasan dan motivasi yang berharga bagi seluruh mahasiswa yang hadir. Setelah menyampaikan kata sambutan Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Johny Custer membuka acara seminar legislatif.

Para narasumber memberikan pemaparan mendalam mengenai Apa itu legislatif. Bapak Muhammad Isa, yang hadir sebagai narasumber mewakili Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis sekaligus sebagai Ketua Yayasan Bangun Insani, dalam pemaparannya mengajak mahasiswa untuk aktif dalam berorganisasi sebagai salah satu cara terbaik mengembangkan diri. Ia menekankan pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri dalam merumuskan impian serta menyarankan mahasiswa untuk membuat target yang jelas. Menurutnya, target yang jelas dapat memengaruhi alam bawah sadar dan menjadi sugesti positif untuk mencapai cita-cita. Ia menyampaikan bahwa “Mahasiswa harus memiliki impian yang ditanam dalam hati yang terdalam. Dari sanalah akan muncul bentuk sikap dan tindakan ke arah cita-cita tersebut.” Bapak Muhammad Isa juga berharap agar mahasiswa Bengkalis mampu bersaing di tingkat internasional. Selain itu, ia mengingatkan bahwa Pulau Bengkalis sebagai pusat kabupaten memiliki tantangan tersendiri, sehingga mahasiswa dituntut untuk mampu menempatkan diri secara bijak dalam berbagai situasi. Ia juga membagikan pengalaman pribadinya semasa menjadi mahasiswa yang aktif dalam organisasi kampus sebagai motivasi bagi para peserta. Sesi diskusi interaktif yang dipandu oleh Melani Utami dan Abil Ashassagafi berlangsung dinamis, di mana mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pandangan terkait isu-isu yang dibahas. Juandra Ardiansyah yang hadir sebagai narasumber mahasiswa alumni Politeknik Negeri Bengkalis yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Tahun 2022 di Politeknik Negeri Bengkalis, dalam pemaparannya menjelaskan Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) adalah organisasi kemahasiswaan yang menjalankan fungsi legislatif di kampus, yaitu mengusulkan, menyusun, dan membuat peraturan bagi organisasi kemahasiswaan berdasarkan aspirasi mahasiswa, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan dan kebijakan ORMAWA. Selain itu, MPM juga memiliki fungsi penganggaran untuk menentukan anggaran lembaga kemahasiswaan bersama ORMAWA lain. Keberadaan MPM penting untuk menjaga tatanan organisasi kampus, menjadi penghubung antara mahasiswa dan manajemen, mempersiapkan legislator masa depan, menjadi miniatur pemerintahan, dan mewadahi aspirasi mahasiswa.


Kegiatan Seminar Legislatif ini merupakan proker perdana dari komisi 1 MPM Politeknik Negeri Bengkalis, yang sebelumnya dikenal sebagai Majelis Perwakilan Mahasiswa. Transformasi ini bertujuan untuk memperluas fokus organisasi tidak hanya pada kegiatan kampus, tetapi juga pada isu-isu kemasyarakatan yang lebih luas. Seminar ini menjadi langkah awal MPM dalam mewujudkan misinya untuk menumbuhkan kesadaran politik dan mendorong keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan daerah.


Ketua Umum MPM 2025 Luhut P Hasibuan  menyampaikan bahwa idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh mahasiswa. Oleh karena itu, selama status mahasiswa masih melekat, mereka harus memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keberpihakan terhadap masyarakat. Ketua juga menegaskan bahwa melalui kegiatan ini, yang mengusung tema “Menciptakan Legislator Muda yang Berintegritas”, diharapkan mahasiswa mampu menanamkan jiwa kepemimpinan dan semangat legislasi yang bertanggung jawab sejak dini. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan dan calon pemimpin masa depan yang berpikir kritis, bertindak etis, serta berjiwa solutif dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Respon positif dari peserta seminar menunjukkan antusiasme yang tinggi dari kalangan mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang isu-isu legislatif. Banyak peserta yang menyampaikan apresiasi atas kesempatan berdiskusi langsung dengan para ahli. Melalui kegiatan ini, MPM Politeknik Negeri Bengkalis berharap dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk lebih peduli terhadap isu-isu publik dan mengambil peran aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Semangat untuk belajar dan berkontribusi yang ditunjukkan oleh MPM Politeknik Negeri Bengkalis melalui Seminar Legislatif ini diharapkan dapat terus membara di kalangan mahasiswa, sehingga semakin banyak generasi muda yang memiliki pemahaman politik yang baik dan siap menjadi agen perubahan di masa depan.(rl)

Tags :Pendidikan
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait