Rusak dan Cemarkan Lingkungan Masyarakat, Puluhan Massa FAMR Desak Kapolda Riau Usut dan Tutup Galian C Ilegal Milik Dr. Zulmetta

SCN | PEKANBARU - Disinyalir telah Merusak dan Mencemarkan Lingkungan hingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat, Puluhan Massa dari Forum Aktivis Mahasiswa Riau (FAMR) mendesak Kapolda Riau segera menutup Aktivitas Galian C diduga Ilegal Milik Dr. Zulmetta yang berada di kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Aksi yang dilakukan di Depan Polda Riau Jalan Pattimura, kota Pekanbaru tersebut pada orasinya, Wandri Saputra Simbolon selaku Orator Aksi menyayangkan kelemahan Aparat Penegak Hukum yang ada di Polda Riau untuk menutup Galian C diduga Ilegal Milik Dr. Zulmetta tersebut yang juga merupakan Pejabat Walikota Payakumbuh.
"Disini kami dari Forum Aktivis Mahasiswa Riau peduli lingkungan Polda Riau secara tegas APH harus menutup Galian C Ilegal Milik Dr. Zulmetta yang juga merupakan Walikota Payakumbuh, APH harus berani menuntaskan Aktivitas Ilegal yang merusak lingkungan apapun bentuknya. Bila tidak sanggup Copot Ditkrimsus, Tangkap Oknum APH yang juga kami duga salah satu Anggota di Polda Riau terlibat memback up Galian C Milik Dr. Zulmetta,"tegas Wandri pada Orasinya.
Lebih Lanjut, Wandry Simbolon juga menyampaikan kepada Kapolda Riau yang mana dalam seminggu ini menggembor - gemborkan pelestarian penghijauan, menjaga lingkungan melalui Jambore Karhutla di Riau. Namun nyatanya Galian C masih marak di Provinsi Riau yang menyebabkan Rusaknya lingkungan yang terdampak kepada Warga.
"Pada kesempatan ini juga kami berharap Kapolda Riau yang telah mengkampanyekan Pelestarian lingkungan melalui Jambore Karhutla beberapa hari lalu, segera menghentikan Aktifitas Galian C Ilegal yang merusak Lingkungan, segera menangkap Oknum yang merusak Lingkungan apalagi tidak memiliki Izin di Riau,kami juga tidak sembarang turun, kami sudah melakukan Konfirmasi ke DLHK Riau, PTSP, namun nyatanya Galian C milik Dr. Zulmetta tidak memiliki Izin,"papar Wandry.
Selanjutnya, Orator Aksi II Johan Manurung, juga dengan tegas menyampaikan Tuntutan dalam orasinya bahwa Galian C Diduga Ilegal milik Dr. Zulmetta disinyalir Kebal hukum, atau tangan Batu tak tersentuh hukum. Hal itu disampaikan bahwa FAMR pada rabu (24/04/2024) lalu juga telah mengirim Laporan dan Bukti ke Ditkrimsus Polda Riau, sampai hari ini belum dilakukan Penutupan dan tindaklanjut terkait Aktivitas Ilegal di Tanah Riau tersebut.
"Bumi Riau telah dirusak oleh Aktifitas Galian C Diduga Ilegal milik Dr. Zulmetta, sampai hari ini belum ada penutupan dan tindaklanjut, kami juga sudah membuat laporan ke Ditkrimsus Rabu lalu, namun sampai hari ini belum ada tindakan dari APH, saya yakin dan pastikan kalau tidak ada Tindaklanjut dan penutupan terhadap Galian C Ilegal itu, jalan lintas Pekanbaru - Bangkinang akan Amblas, melihat kondisi kerusakan di Lokasi yang disebabkan oleh aktifitas Galian C itu,"tambah Johan Samuel Manurung, pada Orasinya.
Sebelumnya diketahui, Galian C yang berlokasi Jalan Toman, Palas Ujung, Rumbai, kota Pekanbaru, dan di Desa Pulau Tinggi, kecamatan Kampar, kabupaten Kampar tersebut dari hasil investigasi tim Media ini, telah merusak Lingkungan dan diduga banyak Lahan masyarakat yang rusak Akibat Aktivitas Galian C Ilegal tersebut.
Galian C yang disinyalir dikendalikan oleh Walikota Payakumbuh, Dr Zulmetta tersebut juga menurut keterangan pihak ESDM Provinsi Riau, PT yang dimiliki oleh walikota tersebut belum boleh beroperasi dikarenakan masih ada izin yang belum selesai dilakukan, bukan hanya di ESDM Provinsi Riau, dari pihak PTSP selaku pemberi izin juga mengatakan hal yang sama, yang mana belum bisa beroprasional sampai adanya sidang penerbitan izin di DLHK provinsi Riau.
"Kami meminta Kapolda Provinsi Riau yang saat ini baru bertugas bisa memberikan kontribusi nyata pada hasil bumi Riau ini agar tidak ada oknum yang sesuka hati mengambil dan menjual tanpa izin yang lengkap. Apabila aksi kami hari ini tidak ditindaklanjuti, maka kami tidak akan tinggal diam dan akan melakukan Aksi berjilid-jilid dengan massa yang lebih banyak, "tegas Wandri.
(**)
Komentar Via Facebook :