Dialog UMKM Progresif, Masuri: Pejuang Ekonomi Harus Pilih Ganjar-Mahfud

SATUCERITANEWS.COM |PEKANBARU - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah pejuang ekonomi yang merintis bisnis benar-benar dari bawah, sehingga memang harus memilih pemimpin bangsa dari unsur yang sama yakni Ganjar-Mahfud, demikian Direktur Wilayah (Dirwil) Progresif Riau, Masuri.

Masuri mengatakan itu dalam dialog Relawan Program Gotong Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif (Progresif) bersama puluhan UMKM yang ada di Hotel Grand Elite, Kota Pekanbaru pada Kamis (25/1/2024).

Acara dialog yang dilaksanakan selama dua hari sejak Rabu (24/1/2024) hingga Kamis (25/1/2024) itu mengangkat tema; 'Aksi Kolaboratif Menaikkan Kelas UMKM.

Selain Masuri, turut hadir sebagai narasumber adalah Harisyanto  pengusaha yang juga pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Riau.

Menurut Masuri, dari tiga calon yang maju pada kontestasi Pilpres 2024, masyarakat bisa melihat karakter masing-masing kandidat, dan yang namanya pemimpin itu harus berkarakter.

"Pemimpin yang kita pilih itu haruslah memiliki karakter yang sama dengan kita sebagai pejuang ekonomi. Dari penilaian itu, maka ketemulah pasangan Ganjar-Mahfud yang memang terlahir sebagai pejuang dari rahim orang yang biasa-biasa saja," kata Masuri yang juga Ketua Umum Kadin Riau.

Dia menjelaskan, Ganjar-Mahfud merupakan dua sosok pejuang yang memang menempuh karirnya dari kemandirian tanpa ada kemudahan apapun.

"Kita juga bisa melihat, program-programnya sangat merakyat dan sangat mendukung kemajuan pelaku UMKM," katanya.

Progresif kata Masuri meyakini berbagai mitra pembina UMKM di Indonesia sudah memiliki perhatian terhadap kriteria UMKM Naik Kelas, namun sejauh ini belum begitu maksimal.

Untuk diketahui, dalam pembinaan UMKM dibuat klasifikasi kelas yang lebih kecil, bukan hanya berdasarkan aset dan omset tetapi juga indikator lainnya.

Indikator tersebut diantaranya menurut Bank Indonesia adalah UMKM Digital, UMKM yang terhubung dengan akses pembiayaan, UMKM ekspor, dan UMKM Hijau.

Masuri menjelaskan, dibentuknya Progresif bukan sebatas untuk Pemilu saja, namun organisasi ini akan terus berjalan meski Pilpres selesai.

"Sasaran Progresif adalah bagaimana UMKM yang tadinya biasa-biasa saja kemudian bisa naik kelas. Yang tadinya tidak berkembang, kemudian mampu terus berkembang hingga masuk pasar modern," kata Masuri.

Bagaimana caranya? Menurut Masuri ada 3 hal penting untuk UMKM naik kelas, yang pertama; harus mengurus perizinan, sertifikasi halal dan BPOM.

"Perizinan dan sertifikasi halal serta BPOM itu penting agar produk yang dihasilkan khususnya makanan, dapat dipercaya sebagai makanan yang layak  sehat dan higienis," katanya.

Kedua kata dia adalah pemanfaatan teknologi atau upgrate pengetahuan dan pengembangan pasar serta branding produk termasuk kemasan.

"Jadi pelaku UMKM itu harus paham pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi untuk menembus pasar yang lebih luas. Kemudian kemasannya juga harus menarik," katanya.

Dan yang ketiga menurut Masuri, pelaku UMKM juga harus mampu dipercaya saat pinjaman modal untuk pengembangan usahanya.

"Caranya itu ya harus menjalankan usahanya dengan konsisten. Kalau jadi anggota Kadin tidak harus ada anggunan, Kadin sudah bisa menjadi jaminan untuk perbankan, namun tetap harus diawasi dan dibina," kata dia.

Jadi menurut Masuri, setelah perzinan lengkap, modal juga cukup, baru berpikir bagaimana produk tersebut dibranding hingga kemudian masuk ke pasar nasional dan kemudian go internaional.

"Jadi terpenting adalah legalitas, kemudian branding dan promosi, serta modal pengembangan bisnis," katanya.

Ujung Tombak

Masuri menambahkan, UMKM adalah ujung tombak perekonomian negara yang memang harus terus diperkuat untuk kemudian mampu memberikan efek yang lebih besar.

"Saya contohkan, UMKM ketika covid alhamdulillah masih bertahan, dan saat ini UMKM harus mampu berkembang dan lebih maju," katanya.

Untuk diketahui, demikian Masuri, saat ini pasar online telah memberikan peluang pasar yang lebih luas dan langsung menjangkau pasar global.

Kadin Riau kata dia juga sudah membangun kerjasama dengan Malaysia untuk pasar UMKM, namun semuanya harus maksimal, termasuk kemasan yang menarik dan sesuai dengan standar aturan yang berlaku.

"Saya beberapa kali bertemu dengan pejabat Malaysia, mereka sebenarnya kagum dengan produk makanan UMKM Indonesia, hanya saja kemasannya yang kurang menarik. Maka ini harus kita perbaiki," demikian Masuri.

Sementara itu Harisyanto menambahkan, untuk berkembang dan maju, terpenting dalam bisnis adalah memulainya.

"Jadi bisnis itu jangan cuma ada diangan-agan, tapi juga harus diwujudkan secara nyata. Jangan takut untuk memulai," kata dia.

Pengurus Kadin Riau ini juga berpesan kepada seluruh pelaku UMKM agar menjalankan usahanya dengan konsisten, sabar, dan terus belajar.

Menurut dia 3 hal itu menjadi penting agar UMKM naik kelas menjadi usaha yang maju dan mampu membuka lapangan kerja yang luas.

"Jadi konsisten dalam usaha itu penting, jangan hari ini jualan keripik kemudian besok sudah jual lontong. Ya kalau menjalankan usaha tidak fokus dan tidak serius, maka hasilnya juga tidak akan maksimal," kata Harisyanto.

Kemudian yang tak kalah penting menurut dia adalah sabar atau istiqomah, sehingga usaha yang dijalankan akan menemukan keberkahan dan hasil yang cukup.

"Jadi kalau kita sabar dan terus konsisten memperbaiki produk kita, maka akan menemukan jalan keberhasilan. Percayalah," kata dia

Dan terakhir menurut dia adalah, pelaku UMKM harus belajar, dimulai dari belajar memperbaiki kwalitas produk, belajar untuk memahami teknologi informasi yang nanti kemudian dimanfaatkan untuk pasar online, kemudian belajar managemen yang baik.

"Saya pikir itu 3 hal penting agar UMKM naik kelas, dan jangan lupa bersyukur atas apa yang kita usahakan, maka hidup akan menjadi berkah," demikian Harisyanto.

Diakhir acara, Progresif membuka giat 'Tebus Murah Sembako' yang menyasar pelaku UMKM, tujuan untuk mengurangi beban ekonomi para palaku usaha kecil. (rls)

Tags :Politik
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait