Apakah Serapan Pagi itu Penting?Berikut penjelasannya

Google

Jakarta - Banyak ahli nutrisi menyarankan untuk sarapan tiap pagi. Tetapi sebagian orang menganggap sarapan tak begitu dibutuhkan. Lantas manakah yang benar?

Dilansir dari medicalnewstoday.com (30/04), ahli gizi Amerika Adella Davis menganggap bahwa sarapan pagi sangat penting agar tubuh tetap bugar sekaligua mencegah obesitas. Karena perut yang terisi di pagi hari akan membuat orang tak kalap saat makan siang.

Banyak bukti yang menunjukkan manfaat dari sarapan pagi. Dari 14 studi observasional ditemukan bahwa seseorang yang sarapan 7 kali dalam seminggu memiliki risiko yang lebih rendah terhadap beberapa penyakit berbahaya. Seperti jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, hingga peningkatan kolesterol jahat dalam darah.

Makan pagi juga akan menjadi sumber nutrisi bagi tubuh seperti kalsium, vitamin A, Vitamin C, Vitamin B, Folat, hingga besi. Karenanya orang yang melewatkan waktu makan ini, bisa saja tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Makan pagi juga akan menjadi sumber nutrisi bagi tubuh seperti kalsium, vitamin A, Vitamin C, Vitamin B, Folat, hingga besi. 

Tak sedikit orang menganggap sarapan pagi mampu membantu proses diet mereka. Namun ternyata beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan total kalori harian yang signifikan antara mengonsumsi sarapan atau tidak sarapan.

Mungkin sarapan bisa menjadi strategi penurunan berat badan yang baik. Tetapi tetap harus hati hati dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi. Karena bisa saja malah menimbulkan efek sebaliknya.

Anggapan sarapan itu penting atau tidak sebenarnya didasari dengan alasan bahwa makan di waktu pagi akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengisi tubuh dengan beragam nutrisi.

Beberapa menu sarapan seperti telur, Greek yogurt, beragam buah berry, roti gandum, dan alpukat bisa menjadi opsi yang tepat untuk menjadi asupan bergizi.

Beberapa menu sarapan seperti telur, Greek yogurt, beragam buah berry, roti gandum, dan alpukat bisa menjadi opsi yang tepat untuk menjadi asupan bergizi. 

Mereka yang sering sarapan identik dengan pola hidup yang lebih sehat karena dapat mengolah asupan gizinya secara menyeluruh.

Sebaliknya, seseorang yang melewatkan sarapan biasanya memiliki gaya hidup yang masih kurang sehat dengan pola makan yang masih tinggi akan kolesterol dan lemak.

Namun jika memang kamu tidak terbiasa sarapan, hal itu bukan menjadi masalah besar. Asalkan bisa memastikan dan mengoptimalkan asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh sekaligus mampu menjalani gaya hidup yang sehat.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait